Para
pemerintah yang membuat kebijakan untuk mengakhiri perburuhan anak selalu
menyebut kemiskinan sebagai penyebab masalah utama. Hal ini didukung dengan
adanya data – data yang menunjukan bahwa ada kolerasi nyata antara menurunnya
kemiskinan dan sedikitnya anak yang bekerja, sehingga membuktikan bahwa
perburuhan anak menjadi sangat laizm ketika para orang tua dan anak – anak
tidak mempunyai alternative nyata untuk hidup di wilayah yang tidak menawarkan
pendidikan (sekolah) yang memadai atau dapat dijangkau untuk anak – anak.
Dengan demikkian kebijakan efektif untuk mengakhiri perburuhan anak hanya dapat
dibuat di dalam konteks strategi pembangunan keseluruhan sebuah negara dengan
arti kebijakan tersebut harus mempertimbangkan apakah akan menghapuskan
kebutuhan anak – anak untuk bekerja dan apa yang akan anak – anak lakukan jika
tidakmempunyai pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan mereka sendiri.
Perburuhan anak merupakan aspek dari kemiskinan dimana para
orang tua miskin di neagra berkembang menghadapi keputusan yang sulit. Anak –
anak dapat memberikan sumbangan ekonomi yang produktif untuk keluarga mereka
dengan membantu di lading atau bisnis keluarga, bekerja di pasar buruh formal,
atau memberikan jasa domestic bagi rumah tangga mereka, dengan cara – cara ini
anak – anak membantu memberi makan, tempat tinggal, pakaian, sehingga ia
menghidupi dirinya sendiri, saudaranya, adan anggota keluarga yang lain.
Kebutuhan keluarga akan kontribusi ekonomi anak harus lebih didahulukan daripada
keinginan untuk berinvestasi demi masa depan anak, dengan harapan melepaskan
kemiskinan yang membelenggu keluarga mereka, itu salah satu factor utama yang
menyebabkan terjadinya perburuhan anak di negara – negara berkembang di dunia.
Amerika
merupakan salah satu negara besar yang menolak adanya perburuhan anak banyak
undang – undang yang dikeluarkan untuk mengatur perburuhan dan sanksi – sanksi
terhadap perburuhan anak yang dilakukan. Salah satu kebijakan amerikadalam
meghapuskan perburuhan adalah UU Perburuhan Amerika (FLSA) melarang
mempekerjakan anak-anak di bawah usia 14 tahun. Mulai usia 16 tahun, anak-anak
boleh bekerja siang hari, selama masa liburan, maksimal tiga jam per hari.
UU ini disusun pada tahun
1930-an. Ketika itu masih lazim, anak-anak bekerja di bidang pertanian. Dengan
demikian, UU ini tidak berlaku bagi sektor pertanian. Anak-anak boleh bekerja
sejak usia 12 tahun, dan tidak ada batasan lama jam kerja per hari.
Masalah serius muncul di
kalangan masyarakat berbahasa Spanyol, yang mencakup 85 persen buruh sektor
pertanian Amerika. Walaupun anak-anak tersebut mungkin saja sudah menjadi warga
negara Amerika, tapi sering orangtua mereka bekerja secara ilegal, atau hanya
memiliki izin tinggal sementara. Dengan demikian, mereka tidak berani
melaporkan berbagai pelanggaran kepada pemerintah.
Zama Coursen-Neff: "Jenis
pekerjaan utama bagi anak-anak adalah kegiatan panen. Mereka memetik apel,
ceri, arbei, tomat, ketimun, terung dan lain-lain. Mereka juga memanen daun
tembakau. Mereka-lah yang memanen buah-buahan dan sayuran segar, agar orang
Amerika bisa menikmatinya di meja makan."
Amerika adalah penyumbang dana
terbesar bagi program ILO untuk memberantas masalah buruh anak. Dan biasanya,
dalam soal ini, Gedung Putih selalu bicara blak-blakan. Namun, selama dasawarsa
terakhir keadaan buruh anak di Amerika sendiri menjadi sasaran kecaman Human
Rights Watch. Pada tanggal 10 Mei nanti, delegasi Amerika akan hadir pada konferensi internasional mengenai buruh anak di
Den Haag. Dan Human Rights Watch berharap, pemerintah Amerika segera mengambil
langkah-langkah nyata.
Namun berita buruknya brazil
merupakan salah satu negara bagian amerika yang memiliki tingkat perburuhan
anak yang tinggi, sekitar empat juta anak antara usia 5 – 17 tahun bekerja di
Brazil. The united nation children’s fund ( UNICEF ) memperkirakan bahwa pada
tahun 2003 sekitar 7 persen anak – anak Braasil usia antara 5 – 14 tahun sudah
bekerja.
Tetapi ada kabar yang sangat
bagus mengenai perburuhan di Brasil bahwa selama 11 tahun terakhir sebuah usaha
berskala luas oleh pemerintah nasional, organisasi buruh international bisnis
dan perusahaan local serta LSM telah mengurangi sekitar 50 persen jumlah anak –
anak yang bekerja.
Pemerintah dan kalangan industry
Brasil, dengan dukungan organsasi internasional
dan LSM, berkomitmen untuk menghapus perburuhan anak di negara tersebut.
Salah satu upaya khusus berupa pemberian uang saku kepada keluarga – keluarga
agar mereka tetap bersemangat mempertahankan anak – anak mereka yang beresiko
menjadi buruh anak tetap bersekolah. Usaha – usaha ang lain termasuk inspeksi
dan pemberian tekanan ditingkat negara yang langsung ditujukan kepada
perburuhan anak, juga program- program yang ditargetkan pada sector khusu perekonomian
dan industri khusus Brasil.
Pada 1996, pmerintah Cardoso
mengambil langkah penting yaitu membuat Bolsa-escola, atau uang saku sekolah
yang digunakan untuk membantu menjaga anak- anak untuk tetap berada disekolah,
progam tersebut memberikan uang saku kepada keluarga miskin bagi setiap anak
usia sekolah dan hanya bila sekolah memberikan sertifikasi kehadiran anak
tersebut.
Forum Nasional untuk Pencegahan
Perburuhan anak (FNPETI) mewakili suatu lagi usaha pemerintah untuk memerangi
perburuhan anak. Didirikan pada November 1994. Pada 1999 forum ini membangun
jaringan nasional untuk menghapuskan perburuhan anak. FNPETI terdiri atas 27
badan ditambah 48 lembaga lain yang termasuk serikat bisnis dan komersil,
serikat dagang, ILO, berbagai badan yang melaksanakan UU perburuan anak, dan
mengadili pelanggran perburuan anak dan LSM yang bekerja memerangi perburuan
anak.
Pada September 2002 pemerintah
federal mengeluarkan dekrit pembentukan CONAETI yang befungsi untuk memastikan
ketaatan brasil kepada konfrensi ILO 138dan 182 dan mengembangkan perencanaa
nasional bagi perburuan anak. komisi ini menyertakan perwakilan dan kementrian
pemerintahan yang terkait, ILO dan UNICEF, kelompok buruh yang utama, dan
perkumpulan industry, komersial, dan penghasil produk pertanian yang terkemuka.
Komisi melakukan rapat pertamanya pada maret 2003 dan secara teratur melakukan
rapat – rapat sejak itu.
Banyak lembaga yang berperan
untak membantu perburuan anak didunia dan di Brasil khususnya, diantaranya
adalah ILO dan LSM. Bekerja sama dengan berbagai dinas dan LSM di Brasil,
Organisasi Perburuhan Internasional selalu berada terdepan dalam upaya untuk
menghapus perburuhan anak di Brasil. Selama 1990-an,`ILO telah mewujudkan
berbagai proyek dibawah panji Program Internasional untuk menghapuskan
perburuhan anak(IPEC) yang dimilikinhya, sebagian besar program itu dibiayai
oleh Departemen Perburuhan Amerika serikat.
Banyak LSM yang berperan dalam
kesuksesan Brasil. ABRINQ Foundation, yang mewakili pabrik – pabrik mainan,
telah sukses bekerja dalam menerakan kode etik industry dalam berbagai industry
kunci di brasil, termsuk pabrik mobil, baja, sepatu, sitrus, dan gula.
Perusahaan yang mematuhi kode etik mendapatkan privelse penggunaan segel ABRINQ
yang menyatakan bahwa tidak ada buruh anak yang digunakan pada pembuatan produk
tersebut.
Ringkasnya, meskipun brasil
belum tuntas menghapus perburuhan anak, negara ini telah membuat kemajuan yang
signifikan dalam menghapuskan perburuhan, dan masyarakat brasilberkomitmen
untuk terus melanjutak perjuangan untuk menghapus perburuhan anak di negaranya.
Sumber :
Patrick del Vechio, perburuhan
anak di brasil : E – jurnal USA ,perspektif ekonomi mengakhiri perburuhan anak.
Borgata Hotel Casino & Spa - Trip.com
BalasHapusCheck out the Borgata Hotel Casino 경상남도 출장마사지 & 구미 출장샵 Spa, Atlantic City's premiere integrated resort destination, for in-depth customer service, 남원 출장안마 Rating: 4 · 정읍 출장안마 Review by Tim Farha · Price 강릉 출장안마 range: $$